Studi kasus: Pengawasan Kualitas Pangan Hewani melalui Pengujian Kualitas Susu Sapi yang Beredar di Kota Yogyakarta
Abstract
Pangan sebagai sumber gizi bagi manusia, dapat menjadi sumber penularan penyakit apabila telah tercemar mikroba dan tidak dikelola secara higienis. Keamanan pangan merupakan salah satu masalah penting yang menyangkut pangan. Cemaran mikroba patogen, kimia dan benda-benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia menyebabkan pangan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. Pemalsuan susu dengan mencampur susu dengan bahan lain dan cemaran yang dapat mengontaminasi susu menyebabkan perlu adanya manajemen pengawasan dan kontrol kualitas terhadap peredaran susu di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kualitas susu sapi segar yang beredar di Kota Yogyakarta Tahun 2017. Sampel susu diambil dari alur distribusi susu segar di Kota Yogyakarta sebanyak 15 sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara langsung pada peternak, agen, pengumpul dan pengecer di Kota Yogyakarta. Analisa data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa kualitas susu sapi segar yang beredar di Kota Yogyakarta dalam keadaan baik, aman dan layak untuk dikonsumsi, karena telah sesuai dengan standar kualitas susu segar berdasarkan Standar Nasional Indonesia 01-3141.1-2011.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Agustina, T. 2016. Outlook Susu Komoditas Pertanian Subsektor Peternakan. ISSN: 1907-1507. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jenderal, Kementrian Pertanian, Jakarta. epublikasi.setjen.pertanian.go.id. Diakses pada tanggal 15 Agustus 2017.
Anjarsari, B. 2010. Pangan Hewani. Yogyakarta: Graha Ilmu
Badan Standardisasi Nasional. 2011. Standar nasional Indonesia susu segar. Bagian 1-Sapi SNI- 3141.1-2011. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta. www.bsn.go.id. Diakses pada tanggal 2 Maret 2017.
Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H and Wooton, M. 2010. Ilmu Pangan, Diterjemahkan: H. Purnomo dan Adiono. UI Press, Jakarta.
Budiyanto, A dan S. Usmiati. 2008. Pemerahan Susu secara Higienis Menggunakan Alat Perah Sederhana. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Budiyono, H. 2009. Analisis Daya Simpan Produk Susu Pasteurisasi Berdasarkan Kualitas Bahan Baku Mutu Susu. Jurnal Paradigma 10 (2): 198-211
Cahyono, D., Masdiana, C. P dan Manik, E.S. 2013. Kajian Kualitas Mikrobiologis (Total Plate Count (TPC)), Enterobacteriaceae dan Staphylococcus aureus Susu Sapi Segar Di Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak 8(1): 1-8.
Diastari, I. G. A. F dan K.K. Agustina. 2013. Uji Organoleptik dan Tingkat Keasaman Susu Sapi Kemasan yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Denpasar. Indonesia Medicus Veterinus 2(4) : 453 – 460.
Djaafar, T.F dan S. Rahayu. 2007. Cemaran Mikroba Pada Produk Pertanian, Penyakit yang Ditimbulkan dan Pencegahannya. Jurnal Litbang Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Yogyakarta. 26(2) : 67-75.
Gustiani, E. 2009. Pengendalian cemaran mikroba pada bahan pangan asal ternak (daging dan susu) mulai dari peternakan sampai dihidangkan. Jurnal Litbang Pertanian 28 (3): 96-100.
Lingathurai, S., Vellathurai, P., Vendan, S. E and Anand, A. A. P. 2009. A comparative study on the microbiological and chemical composition of cow milk from different locations in Madurai, Tamil Nadu. Indian Journal of Science and Technology 2(2): 51-54.
Lukman, D.W., Sudarwanto, M., Sanjaya, A. W., Purnawarman, T., Latif, H dan Soejoedono, R. R. 2009. Pemerahan dan Penanganan. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Millogo, V., Sjaunja, K. S., Ouedraogo, G. A dan Agenas, S. 2010. Raw milk hygiene at farms processing units and local markets in Burkina Faso. Journal of Food Control 21:1070-1074. www.elsevier.com/locate/foodcont.
Mirdhayati, I., Jully, H dan Khaidar, U.P. 2008. Mutu Susu Segar Di UPT Ruminansia Besar Dinas Peternakan Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal Peternakan 5(1): 14 – 21.
Murti, T. W. 2010. Pasca Panen dan Industri Susu. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Nababan, L.A., I Ketut, S dan Ida, B. N. S. 2014. Ketahanan Susu Segar pada Penyimpanan Suhu Ruang Ditinjau dari Uji Tingkat Keasaman, Didih, dan Waktu Reduktase. Indonesia Medicus Veterinus 3(4): 274-282.
Nandy, S.K and K. V. Venkatesh. 2010. Application of methylene blue dye reduction test (MBRT) to determine growth and death rates of microorganisms. African Journal of Microbiology Research 4(1): 061-070
Saleh, E. 2004. Teknologi Pengolahan susu dan hasil ikutan ternak. Available at : http://library.usu.ac.id/download/fp/ternak-eniza.pdf. Diakses hari minggu 24 Oktober 2016 pada pukul 19:25.
Sanam, A.B., Swacita, I.B.N dan Agustina, K.K. 2014. Ketahanan Susu Kambing Peranakan Ettawah Post-Thawing pada Penyimpanan Lemari Es Ditinjau dari Uji Didih dan Alkohol. J Veteriner 3(1) : 1-8.
Sanjaya, A.W., Sudarwanto, M., Soejoedono, R.R., Purnawarman, T., Lukman, D.W. dan Latif, H. 2007. Higiene Pangan. Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. FKH-IPB, Bogor.
Soeparno, R.A. Rihastuti, Indratiningsih, S. Triatmojo. 2011. Dasar Teknologi Hasil Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Suardana, I.W dan Swacita, I.B.N. 2009. Higiene Makanan. Kajian Teori Dan Prinsip Dasar. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana, Denpasar.
Sutrisna, D.Y., Suada, I.K dan Sampurna, I.P. 2014. Kualitas Susu Kambing Selama Penyimpanan pada Suhu Ruang Berdasarkan Berat Jenis, Uji Didih, dan Kekentalan. J Veteriner 3(1) : 60-67.
Umar., Razali dan Novita A. 2014. Derajat Keasaman Dan Angka Reduktase Susu Sapi Pasteurisasi Dengan Lama Penyimpanan Yang Berbeda. J Veteriner 8(1) : 43-46.
Usmiati, S dan Abubakar. 2009. Teknologi Pengolahan Susu. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor.
Utami, K.B., L.E. Radiati dan P. Surjowardojo. 2014. Kajian kualitas susu sapi perah PFH (studi kasus pada anggota Koperasi Agro Niaga di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang). Jurnal- Jurnal Ilmu Peternakan 24(2): 58-66.
Waluyo, L. 2008. Metode Teknik Dasar Mikrobiologi. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
Yusuf, R. 2010. Kandungan protein susu sapi perah friesian holstein akibat pemberian pakan yang mengandung tepung katu (sauropus androgynus (l.) merr) yang berbeda. Jurnal Teknologi Pertanian 6 (1): 1-6.
Zakaria, Y., Helmy, M.Y dan Safara Y. 2011. Analisis Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah yang Disterilkan pada Suhu dan Waktu yang Berbeda. J Agripet 11(1): 29-31
Zurriyati Y., R.R. Noor dan R.R.A. Maheswari. 2011. Analisis molekuler genotipe kappa kasein (κ kasein) dan komposisi susu kambing Peranakan Etawah, Saanen dan Persilangannya. Bogor (ID): Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 16(1) : 61-70.
Refbacks
- There are currently no refbacks.