Kombinasi Minyak Atsiri Jeruk Manis dan Penisilin dengan Streptomisin pada Pengencer Semen Beku Kambing Boer
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan streptomisin pada bahan pengencer tris kuning telur ditambah kombinasi minyak atsiri jeruk manis (1ml) dan penisilin (1000 IU/ml) pada semen beku Kambing Boer. Penelitian dilakukan memakai Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 5 tingkat perlakuan serta 5 ulangan. Kelompok merupakan penampungan semen fresh 3 ekor Kambing Boer yang dicoba 3 hari sekali. Selaku perlakuan yaitu penambahan streptomisin sebanyak (P0) 0 µg/ml, (P1) 250 µg/ml, (P2) 500 µg/ml, (P3) 750 µg/ml, dan (P4) 1000 µg/ml. Peubah yang diamati adalah motilitas, viabilitas, dan total bakteri yang dievaluasi sebelum pembekuan dan sesudah pembekuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan streptomisin berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap motilitas dan viabilitas sperma dan sangat nyata terhadap total bakteri (P<0,01). Hasil terbaik motilitas adalah 60% (P4), viabilitas 69,8% (P4) dan total bakteri 46,4 x 102 CFU (P4). Bisa disimpulkan bahwa hasil terbaik yaitu penambahan streptomisin sebanyak 1000 µg/ml (P4).
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Agarwal, A., M. K. P. Selvam., R. Sharma., K. Master., A. Sharma., S. Gupta., and R. Henkel. 2018. Home sperm testing device versus laboratory sperm quality analyzer: comparison of motile sperm concentration. Fertility and sterility. 110(7): 1277-1284.
Agusta, A. 2010. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. ITB, Bandung.
Akhter, S., M. S. Ansari., S. M. Andrabi., N. Ullah, and M. Qayyum. 2008. Effect of Antibiotics in Extender on Bacterial and Spermatozoal Quality of Cooled Buffalo (Bubalus Bubalis) Bull Semen. Reprod. Domest. Anim. 43: 272–278.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2014. Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta. SNI 4869.3: 2014
Diemer, T., P. Huwe., H. W. Michelmann., F. Mayer., H. G. Schiefer, and W. Weidner. 2000. Escherichia Coli-induced Alterations of Human Spermatozoa an Electron Microscopy Analysis. Int. J. Androl. 23: 178–186.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar Dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta.
Feradis. 2014. Bioteknologi Reproduksi pada Ternak. Alfabeta, Bandung.
Fisher, K. and C. A. Phillips. 2008. Potential Antimicrobial Uses of Essential Oils in Food: Is Citrus The Answer?. Trends in Food Sci and Technology. 19(3): 156-164.
Herawati, F. dan L. Irawati. 2014. Terapi Antibiotik pada Infeksi Nosokomial. Rasional, 9(2).
Marisa, J. and S. A. Sitepu. 2020. Relationship analysis between production factors with business production of beef cattle livestock in Binjai Barat District, Indonesia. Asian Journal of Advanced Research and Reports. 1-7.
Monga, M. and J. A. Roberts. 1994. Spermagglutination by Bacteria: Receptorspecific Interactions. J. Androl. 15: 151–156.
Nattadiputra, S. dan S. Munaf. 2009. Aminoglikosida dan Beberapa Antibiotika Khusus, Kumpulan Kuliah Farmakologi. 631, Jakarta, EGC.
Pankaj, K. J., S. Sapkota., D. Gurung., R. Kadel., N. Gorkhali, and B. Shrestha. 2018. Seminal attributes, cooling procedure and post thaw quality of semen of indigenous Khari buck of Nepal. Bhutan Journal of Animal Science. 2(1): 14-19.
Partodihardjo, S. 1987. Ilmu Reproduksi Hewan. Fakultas Kedokteran Veteriner Jurusan Reproduksi Institut Pertanian Bogor.
Prescott, L. M., J. P. Harleyand, and D. A. Klein. 2005. Microbiology. 6th Ed. McGraw-Hill Companies Inc.New York.
Priyanto, L., R. I. Arifiantini, dan T. L. Yusuf. 2015. Deteksi Kerusakan DNA Spermatozoa Semen Segar dan Semen Beku Sapi Menggunakan Pewarnaan Toluidine Blue. Jurnal Veteriner. 16(1): 48-55.
Rabusin, M. 2018. Identifikasi Bakteri dalam Semen dan Efektifitas Antibiotik dalam Pengencer Semen Untuk Mengontrol Pertumbuhan Bakteri. Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rizal, M. dan Herdis. 2008. Inseminasi Buatan Pada Domba. Jakarta. Rineka Cipta, Jakarta.
Salamon, S. dan W. M. C. Maxwell. 2000. Storage of Ram Semen. Anim Reprod Sci. 62:77-111.
Sapkota, S., M. Kolakshyapati., S. Gaire., N. Upadhyay, and Y. Acharya. 2016. Boer Goat Production Performance, Constraints and Opportunities in Nepal. Imperial Journal of Indisciplinary Research (IJIR). 2(12): 491-495.
Sitepu, S. A. and J. Marisa. 2019. The effect of addition sweet orange essential oil and penicillin in tris yolk extender to simmental liquid semen against percentage motility, viability and abnormalities of spermatozoa. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. IOP Publishing. 287(1): 012007.
Toelihere, M. R. 1993. Inseminasi Buatan Pada Ternak. Angkasa, Bandung.
Udin, Z. 2012. Teknologi Inseminasi Buatan dan Transfer Embrio Pada Sapi. Sukabina Press, Padang.
Watson, P. F. 2000. The Caused of Reduced Fertility With Cryopreserved Semen. Anim Reprod Sci. 60-61: 481-492.
Widjaya, N. 2011. Efek Penambahan Vitamin E Dalam Pengencer Glukosa Fosfat Terhadap Daya Tahan Hidup Spermatozoa Domba Pada Suhu 5°C. Jurnal Sains Peternakan. 9(1): 25-31.
Wolff, H., A. Panhans., W. Stolz, and M. Meurer. 1993. Adherence of Escherichia Coli to Sperm: a Mannose Phenomenon Leading to Agglutination of Sperm and E. coli. Fertility Sterility. 60: 154–158.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.