Performa Ayam Merawang dalam Berbagai Umur dengan Tingkat Pemberian Bungkil Inti Sawit dalam Ransum
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performa ayam Merawang umur 4, 6, dan 8 bulan yang menggunakan bungkil inti sawit (BIS) di dalam ransum. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 4 level pemberian bungkil sawit sebagai faktor pertama dan 3 level umur ayam sebagai faktor ke dua dan setiap unit percobaan terdiri dari 6 ekor. Ransum perlakuan terdiri atas perlakuan 100% ransum komersial, 90% ransum komersial + 10% BIS, 80% ransum komersial + 20% BIS dan 70% ransum komersial + 30% BIS. Variabel yang diamati meliputi pertambahan berat badan, konsumsi pakan, dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bungkil inti sawit dalam ransum ayam Merawang sampai dengan level 30% tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap performa ayam Merawang namun perbedaan umur ayam memberikan pengaruh yang nyata terhadap performa ayam Merawang. Kesimpulan bungkil sawit dapat diberikan dalam campuran pakan ayam Merawang sampai dengan tingkat 30 %.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Andriyanto., A. S. Satyaningtijas., R. Yufiadri., R. Wulandari., V. M. Darwin, dan S. N. A. Siburian. 2015. Performan dan kecernaan pakan ayam broiler yang diberi hormon testosteron dengan dosis bertingkat. J. Ac-ta Veterinaria Indonesiana. 3 (1): 29-37.
Anggraini A. D., W. Widodo., I. D. Rahayu, dan A. Sutanto. 2019. Efektivitas Penambahan Tepung Temulawak dalam Ransum sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Ayam Kampung Super. Jurnal Sain Peternakan Indonesia Volume 14 Nomor 2 edisi April-Juni 2019 hal 222-227.
Astuti, N. 2012. Kinerja Ayam Kampung Dengan Ransum Berbasis Konsentrat Briler. Jurnal Agrisains Vol 4(5): 51-58.
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2017.
Bidura, I. G. N. G. dan I. M. Suasta. 2006. Penampilan ayam kampong umur 0-8 minggu yang diberi tepung hipofisa kambing melalui ransum. Majalah Ilmiah Peternakan 9(1): 20- 24.
Dewanti, R. dan Sihombing, G. 2012. Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Ayam Buras (Studi Kasus di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan). Buletin Peternakan Vol. 36(1): 48-56.
Ditjenbun. 2017. Satistik Perkebunan Indonesia 2015-2017 Kelapa Sawit. Kementerian Pertanian.
Fontana, E. A., W. D. Weaver., B. A. Watkins, and D. M. Denbow. 1992. Effect of early feed re-striction on growth, feed con-version and mortality in broiler chicken. Poult. Sci. 71(8):1296-1305.
Gomez and Gomez. 1984. Statistical procedures for agricultural research.
Hasnelly, Z., Rinaldi, dan Suwardih. 2006. Penangkaran dan perbibitan ayam Merawang di Bangka Belitung. Lokakarya Nasional. Inovasi Teknologi Dalam Mendukung Usaha Ternak Unggas Berdaya Saing. 75-81.Semarang, 4 Agustus 2006.
Iskandar, S., Resnawati, H. and Pasaribu, T. 2000. Growth and carcass responses of three lines of local chickens and its crossing to detary lysine and methionine in the Proc. of the 3rd International Seminar on Tropical Animal Production: Animal Production and Total Management of Local Resources. Faculty of Animal Science-Gadjah Mada University.
Iskandar, S., Desmayati. Z., S. Sastrodiharjo., T. Sartika., P. Setiadi, dan T. Susanti. 1998. Respon pertumbuhan ayam kampung dan silangan-pelung terhadap ransum berbeda kandungan protein. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 3(1): 8-14.
Majid, D. A. 2002. Performa Ayam Kampung dan Merawang (umur 5-12 minggu) Yang Diberi Bungkil Inti Sawit Dalam Ransumnya. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Nataamijaya, A. G. 2010. Pengembangan Potensi Ayam Lokal untuk Menunjang Peningkatan Kesejahteraan Petani. Jurnal Litbang 29 (4): 131- 138.
Nuraini., Hidayat, Z. dan Yolanda, K. 2016. Identifikasi Karakteristik Genetik Eksternal Dan Ukuran Tubuh Ayam Merawang Di KP Petaling BPTP Kepulauan Bangka Belitung. Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan II 2016.
Nuraini., Hidayat, Z. dan Yolanda, K. 2018. Performa Bobot Badan Akhir, Bobot Karkas serta Persentase Karkas Ayam Merawang pada Keturunan dan Jenis Kelamin yang Berbeda. Sains Peternakan Vol. 16 (2), September 2018: 69-73.
Pasaribu, T. 2018. Upaya meningkatkan kualitas bungkil inti sawit melalui teknologi fermentasi dan penambahan enzim untuk unggas. Wartazoa Vol. 28 No. 3 Th. 2018 Hlm.119-128.
Resnawati, H., Nataamijaya, A. G., Kusnadi, U., Hamid, H., Iskandar, S. dan Sugiyono. 2000. Optimalisasi teknologi budidaya ternak ayam lokal penghasil daging dan telur. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor.
Sulandari, S., M. S. A. Zein., S. Priyanti., T. Sartika., M. Astuti., T. Widyastuti., E. Sujana., S. Darana., I. Setiawan, dan D. Garnida. 2007. Sumberdaya genetik ayam lokal Indonesia. Hal 45-104. Dalam Keanekaragaman Sumberdaya Hayati ayam Lokal Indonesia: Manfaat dan Potensi. Pusat Penelitian Biologi LIPI. Bogor.
Suryana, Y. M. 2014. Peningkatan kapasitas kebun percobaan mendukung pengembangan perbibitan ayam Kampung Unggul Badan Litbang (KUB) di Kalimantan Selatan. Laporan akhir kegiatan. Banjarbaru (Indonesia): BPTP Kalimantan Selatan.
Wahju, J. 2015. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan Ke-6. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.