Pemanfaatan Limbah Alpukat sebagai Imbuhan dalam Pakan terhadap Produktivitas, Kondisi Fisiologis, dan Karkas Kambing Kacang
Abstract
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pemanfaatan limbah alpukat (kulit dan biji) sebagai imbuhan dalam pakan terhadap produktivitas, kondisi fisiologis, dan karkas kambing Kacang. Metode penelitian adalah eksperimental dengan rancangan RAK dengan tiga level perlakuan dan diulang sebanyak 6 kali sebagai kelompok. Adapun perlakuan yang dicobakan adalah P1 = Pemberian konsentrat 1,0% tanpa tepung kulit dan biji alpukat; P2 = Pemberian konsentrat 1,0% + tepung kulit alpukat 0,5%; dan P3 = Pemberian konsentrat 1,0% + tepung biji alpukat 0,5% bahan kering berdasarkan bobot badan. Variabel penelitian adalah performa produksi kambing Kacang berupa pertambahan bobot badan, konsumsi bahan kering pakan, efisiensi penggunaan pakan, konsumsi bahan kering pakan berdasarkan bobot badan; variabel fisiologis berupa status faal (suhu tubuh, frekuensi respirasi, frekuensi respirasi), nilai hematologis (jumlah sel darah putih, jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, nilai hematokrit); variabel karkas berupa bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, bobot komponen karkas, bobot komponen non karkas edible, dan persentase komponen non karkas edible. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah alpukat berupa kulit (P2) dan biji (P3) sebanyak 0,5% dalam pakan berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan, efisiensi penggunaan ransum, suhu tubuh, jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit, namun tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering pakan, frekuensi respirasi, frekuensi pulsus, jumlah sel darah putih, bobot dan persentase karkas, bobot dan persentase non karkas, dan bobot komponen karkas kecuali bagian shoulder kambing Kacang.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adriani, L., E. Hernawan., K. A. Kamil, dan A. Mushawwir. 2010. Fisiologi Ternak Fenomena dan Nomena Dasar dari Fungsi serta Interaksi Organ pada Hewan. Widya Padjadjaran, Bandung.
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Arora, S. P. 1995. Pencernaan Mikroba Pada Ruminansia. Cetakan Kedua. Diterjemahkan Oleh R. Murwani. Editor B. Srigandono. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Arukwe, U., Amadi, B. A., Duru, M. K. C., Agomo, E. N., Adindu, E. A., Odika, P. C., Lele, K. C., Egejuru, L. and Anudike J. 2012. Chemical Composition of Persea americana leaf, fruit and seed. International Journal of recent research and Applied Studies. 11: 346-349.
Astuti, D. A., E. Wina., B. Haryanto, and S. Suharti. 2009. Performance and profile of some blood components of Ongole crossbred cattle fed ration containing lerak (Sapindus rarak De Candole). Media Peternakan, 32(1): 63-70.
Fauziah., Nidiya, dan Ayu. 2016. Ekstraksi dan Uji Stabilitas Zat Warna dari Kulit Buah Alpukat (Persea americana Mill) dengan Metode Spektroskopi UV-VIS. Jurnal Atomik, h. 23-27.
Foidl, N., Makkar, H. P. S. and Becker, K. 2001. The Potential Of Moringa Oleifera For Agricultural And Industrial Uses. Journal of development potential for Moringa products. p: 6-8.
Harmoko dan Padang. 2019. Kondisi Performa dan Status Fisiologis Kambing Kacang dengan Pemberian Pakan Tepung Daun Jarak (Jatropha gossypifolia) Fermentasi. Jurnal Peternakan Indonesia, 21(3): 183-191.
Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo, dan A. D. Tillman, 1993. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Haryanto, B. dan A. Djajanegara. 1993. Pemenuhan kebutuhan zat makanan ternak ruminansia kecil. Dalam Tomaszewska, M. W., I. M. Mastika, A. Djayanegara, S. Gardinerm T. R. Wirayada (Eds). Produksi Kambing dan Domba di Indonesia. Sebelas Maret University Press, Surakarta. Hal: 159-208.
Meissner, H., H. M. Smith, and W. A. Niekerk. 1993. Rumen ammonia concentrations and non ammonia nitrogen passage to and apparent absorbtion from the small intestine of sheep ingesting subtropical and temperate tannin containing forage. J. Anim. Sci. 23: 92-97.
Oberbauer, A. M., A. M. Arnold, and M. L. Thoney. 1994. Genetically size-scaled growth and composition of Dorset and Suffolk rams. Anim. Prod. 59: 223-234.
Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Cetakan Pertama Penerbit UI Press. Jakarta.
Rika, D.N., P. K. Tahuk, dan K.W. Kia. 2019. Pengaruh penggunaan beberapa pakan sumber energi terhadap komposisi kimia daging kambing kacang jantan yang digemukkan. Journal of Tropical Animal Science and Technology: 1(1).
Siregar, S. B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Penerbit Swadaya, Jakarta.
Smith A.H., Imlay, J.A. and Mackie, R.I. 2003. Increasing the oxidative stress response allows Escherichia coli to overcome inhibitory effect of condensed tannins. Appl. and Environ.Microb. 69: 3406-3411.
Suherman, D. dan Purwanto, B. P. 2015. Respon fisiologis sapi perah dara Fries Holland yang diberi konsentrat dengan tingkat energi berbeda. J. Sains Peternakan Indonesia. 10: 13-21.
Talabi. J.Y., Olukemi., Osukoya, A., O. Ajayi, O. and Adegoke, G.O. 2016. Nutritional and antinutritional compositions of processed avocado (Persea americana Mill.) seeds. Asian Jurnal of Plant Science and Research. 6: 6-12.
Tresia, G. E. dan Evvyernie, D. 2019. Status Fisiologis Kambing Peranakan Etawah Laktasi yang Diberi Ransum Berbasis Ampas Kurma. Pros. Semnas. TPV, p: 379-387.
Uchenna, U. E., Shory, A.B. and Baba A.S. 2017. Inclusion of avocado (Persea americana) seeds in the diet to improve carbohydrate and lipid metabolism in rats. Rev Argent Endocrinol Metab. 54: 140–148.
Wahyuni, I. M. D., A. Muktiani1, dan M. Christiyanto. 2014. Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik dan Degradabilitas Serat pada Pakan yang Disuplementasi Tanin dan Saponin. Agripet, 2(2): 115-124.
Wibowo, A. dan F. Fathul. 2016. Identifikasi kandungan zat makanan pada biji buah di pasar bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 5(1): 23-27.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.