Fermentasi Limbah Kulit Kopi (Coffea Sp) dengan Mol Bonggol Pisang Air Kelapa Sebagai Pakan Ternak Ruminansia
Abstract
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui fermentasi limbah kulit kopi (Coffea sp) dengan penambahan mol bonggol pisang air kelapa terhadap nilai nutrisi pakan ternak ruminansia serta komposisi yang terbaik dari aktivator Mol bonggol pisang. Adapun parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah potensial hidrogen (pH), bahan kering (BK), serat kasar (SK), dan protein kasar (PK) dari fermentasi kulit kopi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas Kota Lubuklinggau dan dilanjutkan dengan uji kandungan nutrisi di Laboratorium Pakan Fakultas Peternakan Universitas Jambi yang dilaksanakan bulan Mei sampai bulan Juli 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangaan, yaitu F1 = 10 ml Mol/1 kg kulit kopi, F2 = 15 ml Mol/1 kg kulit kopi, F3 = 20 ml Mol/1 kg kulit kopi, F4 = 25 ml/1 kg kulit kopi, F5 = 30 ml Mol/1 kg kulit kopi, F6 = 35 ml Mol/1 kg kulit kopi. Data hasil penelitian diperoleh dilakukan analisis sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur) untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Hasil penelitian penambahan aktivator Mol bonggol pisang terhadap fermentasi limbah kulit kopi (coffea sp), menunjukkan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap pH, bahan kering (BK) dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap Protein Kasar (PK) dan Serat Kasar (SK). Dapat disimpulkan bahwa penambahan aktivator Mol bonggol pisang pada fermentasi kulit kopi memberikan hasil terbaik pada perlakuan F6 (35 ml) pada parameter protein kasar (PK) dan serat kasar (SK).
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alamsyah, A. N. 2005. Virgin Coconut Oil: Minyak Penakluk Aneka Penyakit, Jakarta: Agromedia Pustaka. Hal 67-94.
Anggraeny, Y. N. dan Umiyasihu. U. 2009. Pengaruh Fermentasi Cerevisiae Terhadap Kandungan Nutrisi dan Kecernaan Ampas Pati Aren (Arenga pinnata MERR). Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Hal 256-262.
Antonius. 2010. Pengaruh pemberian jerami padi terfermentasi terhadap palatabilitas kecernaan serat dan digestible energy ransum sapi. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, 224-228.
Azwar A. B. 2012. Intensifikasi Kopi Jadi Program Unggulan Baru. Media Perkebunan, 99: 16-17.
Direktorat Jendral Perkebunan. 2014. Statisti Perkebunan Indonesia 2014. Kementrian Pertanian. Direktorat Jendral Perkebunan Jakarta.
Budiyanto, M. A. K. 2002. Mikrobiologi Terapan. Cetakan 1. Universitas Muhamadya Malang Press. Malang.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Cetakan Pertama. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan Jerami sebagai Makanan Ternak. Cetakan Pertama. Yayasan Dian Grahita Bandung, Bandung.
Kurnianingtyas, I. B., P. R. Pandansari., I. Astuti., S. D. Widyawati., dan W. P. S. Suprayogi. 2012. Pengaruh macam akselerator terhadap kualitas fisik, kimiawi, dan biologis silase rumput kolonjono. Tropical Animal Husbandry 1(1): 7-14.
Kalsum, U. dan O. Sjofjan. 2008. Pengaruh waktu inkubasi campuran ampas tahu dan onggok yang difermentasi dengan Neurosporasitophila terhadap kandungan zat makanan. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner Bogor, 11 - 12 Nopember 2008. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 226 - 232.
Karyono, T., Maksudi, dan Yatno. 2017. Penambahan Aktivator Mol Bonggol pisang dan EM4 dalam Campuran Feses Sapi Potong dan Kulit Kopi terhadap Kualitas Kompos dan Hasil Panen Pertama Rumput Setaria. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 12(1): 102-111.
Karyono, T. dan Laksono, J. 2019. Kualitas Fisik Feses sapi potong dan Kulit Kopi dengan Penambahan Aktivator Mol Bonggol pisang dan EM4. Jurnal Peternakan Indonesia. 21(2): 154-162.
Londra, I. M. dan K. B. Andri. 2009. Potensi Pemanfaatan Limbah Kopi Untuk Pakan Penggemukan Kambing Peranakan Etawah. Seminar Nasional Inovasi untuk Petani dan Peningkatan Daya Saing Produk Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian: 536-542.
Mirni, L., Ismudiono., Koesnoto, S., Sri Chusniati., N. Hidayatik., dan Vina, E. V. F. 2012. Karakteristik silase pucuk tebu (Saccharum officinarum, linn) dengan penambahan Lactobacillus plantarum. Agroveteriner, 1(1).
Mugiawati, R. E., Suwarno, dan Hidayat, N. 2013. Kadar Air dan pH Silase Rumput Gajah Pada Hari Ke-21 dengan Penambahan Jenis Additive dan Bakteri Asam Laktat. Jurnal Ilmiah Peternakan. 1(1): 201-207.
Naumann, C. and R. Bassler. 1997. VCLUFA- Methodenbuch Band III, Die chemische Untersuchung von Futtermitteln. 3nd . Darmstadt, Germany.
Nurul, A. 2013. Pengaruh Penambahan Molases Terhadap Kandungan Protein Kasar Dan Serat Kasar Padatan Lumpur Organik Unit Gas Bio. Tesis. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang
Ohmomo, S., Nitisinprasart, S., and Hirapradit, S. 2002. Silage making and recent trend of dairy Farming in Thailand. JARQ. 36: 227-234.
Rifa’i dan Mien, A. 2004. Kamus biologi. Cetakan ke-4. Balai Pustaka Jakarta.halaman 11 purpureum). Biodivertas. 7: 131-134.
Sabrina., Y. Yelita, dan E. Syahfrudin. 2001. Pengaruh pemberian ubi kayu fermentasi terhadap bobot organ fisiologis ayam broiler. Jurnal Peternakan dan Lingkungan 6 (2): 16-21.
Surono. 2003. Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik in Vitro Silase Rumput Gajah pada Umur Potong dan Level Aditif yang Berbeda. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis. 28: 204-210.
Sebayang, F. 2006. Pengujian Stabilitas Enzim Bromelin yang Diisolasi dari Bonggol Nanas serta Imobilisasi Menggunakan Kappa Karagenan. Jurnal Sains Kimia. 10(1).
Suci, L. 2008. Pemanfaatan Kulit Kopi Arabika dari proses Pulping untuk Pembuatan Etanol. Jurnal Reaksi (Journal of Science and Tecnology). Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negri Lhoksumawe. 10(21).
Santoso, B., B. T. Hariadi, H. Manik, dan H. Abubakar. 2008. Kualitas rumput unggul tropika hasil ensilase dengan bakteri asam laktat dari ekstrak rumput terfermentasi. Media peternakan . 32(2): 137-144
Simanihuruk, K. dan J. Sirait. 2010. Silase Kulit Buah Kopi Sebagai Pakan Dasar Pada Kambing Boerka Sedang Tumbuh. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Suhastyo, A. A. 2011. Studi Mikrobiologi dan Sifat Kimia Mikroorganisme Local yang Digunakan pada Budidaya Padi Metode SRI (System of Rice Intensification). Tesis. Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Wulandari D., D. N. Fatmawati, E.N. qolbaini, K.E. Mumpuni, dan S. Praptinasari. 2009. Penerapan MOL (mikroorganisme lokal) Bonggol Pisang sebagai Biostarter Pembuatan Kompos. PKM-P. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Weinberg, Z. G., Muck, R. E., Weimer, P. J., Chen, Y. and Gamburg, M., 2004. Lactic acid bacteria used in inoculants for silage as probiotics for ruminants. Applied Biochemistry and Biotechnology 18: 1-9.
Yuvitaro, N. N., S. Lestari, dan S. Hangita R. J. 2012. Karakteristik Kimia dan Mikrobiologi Silase Keong Mas dengan Penambahan Asam Format dan Bakteri Asam Laktat 3B104. Jurnal Program studi Perikanan. Universitas Sriwijaya Palembang. 1(1).
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.