Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum Terhadap Pertumbuhan Itik Pitalah Yang Diberi Probiotik Bacillus amyloliquefaciens
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keseimbangan energi dan protein dalam ransum yang disuplementasi dengan probiotik Bacillus amyloliquefaciens terhadap performa itik Pitalah. Pernelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 kelompok bobot badan sebagai ulangan. Faktor A adalah level energi yaitu : 2800, 2700, dan 2600 kkal/kg dan faktor B adalah level protein yaitu: 18, 17, dan 16%. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang berbeda sangat nyata (P<0.01) antara level energi dan level protein terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah dengan pemberian probitik Bacillus amyloliquefaciens dapat menurunkan kebutuhan energi ransum itik sebesar 3.57% dan menurunkan kebutuhan protein sebesar 5.56% dengan imbangan energi 2700 kkal dan protein 17% dalam ransum.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alyandari, N.R, Siti Wahyuni H.S dan Abun. 2014. Performa itik rambon jantan fase pertumbuhan pada pemberian ransum dengan kandungan energi - protein berbeda. Universitas padjajaran, nomor 1.
Amrullah, I. K. 2003. Nutrisi Ayam Petelur. Cetakan Pertama. Lembaga satu Gunung Budi. Bogor.
Anggorodi, R. 1985. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. Cetakan Pertama. Universitas Indonesia. Jakarta.
Hardjosworo, P.S. dan Rukmiasih. 2000. Meningkatkan Produksi Daging Unggas.Penebar Swadaya. Jakarta.
Kartasudjana, R dan E. Suprijatna. 2005. Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.
[Kementan] Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia, 2011. Pentapan Rumpun Itik Pitalah. Nomor 2923/kpts/ot.140/6/2011. Jakarta.
Kim, Y.O., J.K., Yu, J.H. and Oh, T.K. 1998. Cloning of the thermostable phytase gene (phy) from Bacillus sp. DS11 and its overexpression in Escherichia coli, FEMS microbiol. 162:185-191.
Kompiang, I.P. 2002. Pengaruh ragi Saccharomyces cerevisiae dan ragi laut sebagai Pakan Imbuhan Probiotik terhadap kinerja unggas. JITV 7(1):18-21.
Luizmera.com/enzimas.htm. USD Recomendar esta Pagina, 2005.
Mountzouris K.C., P. Tsitrsikos, I. Palamidi, A. Arvaniti, M. Mohnl, G. Schatzmayr and K. Fegeros. 2010. Effects of probiotic inclusion levels in broiler nutrition on growth performance, nutrient digestibility, plasma immunoglobulins, and cecal microflora composition. Poult. Sci. 89: 58-67.
Nuraini, Sabrina and S. A. Latif. 2008. Performa ayam dan kualitas telur yang menggunkaan ransum mengandung onggok fermentasi dengan neurospora crassa. Jurnal Media Peternakan. 31 (3): 195-202.
Parawitan, M., 2009. Pengaruh pemberian probiotik B. amyloliquefaciens terhadap populasinya di usus halus sehubungan efektivifitas ransum ayam ras petelur.
Pesti, G.M., Whiting, T.S., and Jensen, L.S. 2009. The effect of crumbling on the relationship between dietery density and chick growth, feed efficiency and abdominal fat pad weights. Poult. Sci., 62:490-494.
Ramia, I. K. 2000. Suplementasi ProbiotikDalam Ransum Berprotein Rendah Terhadap Penampilan Itik Bali. Majalah Ilmiah Peternakan Vol.3 No.3. Yogyakarta.
RasyaF. 2002. Bahan Makanan Unggas di Indonesia. Cetakan IX. Kanisius, Jakarta.
Scott, M.L.and W.F. Dean.1991. Nutrition and Management of Ducks. M.L. Scott of Ithaca. New York.
Selvamohan. T, V. Ramadas, and T. A. Sathya. 2012. Optimization of Lipase Enzyme Activity Produced by Bacillus amyloliquefaciens Isolated From Rock Lobster Panlirus Homarus. Modern Engineering Research (IJMER) Journal. November -December. 2012 pp-4231-4234. Volume 2, Number 6 ISSN: 2249-6645.
Sjofjan, O. 2003. Study of Probiotics (Aspergillus niger and Bacillus sp) as Rations Additive and Implications on Intestinal Microflora and Performances Production of Laying Hens. Disertasi. Universitas Padjadjaran. Bandung.
Sobri, M. 2005. Pengaruh sumber energi dan asam lemak ransum terhadap kinerja produksi dan perlemakan tubuh itik Mojosari jantan. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sudiyono dan T.H. Purwatri. 2007. Pengaruh penambahan enzim dalam ransum terhadap persentase karkas dan bagian-bagian karkasitik lokal jantan. J. Pengemb. Petern. Tropis. 32:270-277.
Suharno, B dan Amri, K. 2000. Beternak Itik Secara Intensif. Penebar Swadaya. Jakarta.
Susanto, R.S. 2004. Pengaruh Perbedaan Tingkat Protein Dalam Ransum Terhadap Produktivitas Itik Indian Runner. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta: hal 32-33.
Wizna, H. Abbas, Y. Rizal, A. Dharma dan I. P. Kompiang. 2007. Selection and identification of cellulase-producing bacteria isolated from the litter of mountain and swampy forest. Microbiology Indonesia Journal, December 2007, P 135-139 Volume 1, Number 3 ISSN 1978-3477.
Wizna, H. Abbas, Y. Rizal, A. Dharma, and I. P. Kompiang. 2009. Improving the quality of tapioca by-products (onggok) as poultry feed through fermentation by Bacillus amyloliquefaciens. J. Appl. Ind. Biotechnol. Trop. Reg. 2:1-5.
Wizna, H. Abbas, Y. Rizal, A. Djulardi, and H. Muis. 2012. The effect of supplementation of micro nutrient on nutrient rice bran which fermented by Bacillus amyloliquefaciens. Pakistan J. Nutr. 11:439-443.
Yamin, Moh. 2008. Pemanfaatan Ampas Kelapa dan Ampas Kelapa Fermentasi dalam Ransum Terhadap Efisiensi Ransum dan Income Over Feed Cost Ayam Pedaging. Journal Agroland 15 (2) : 135-139, Juni 2008 ISSN hal : 1854-641.
Yesirita N. 2010. Pengaruh penggunaan kapang Trichoderma viride terhadap kandungan β-karoten pada pembiakan beberapa media tumbuh bahan pakan unggas. Laporan Akhir Penelitian Dosen Muda. Kopertis Wil. Padang.
Zurmiati, Wizna, H. Abbas, M.E. Mahata and R. Fauzano. 2017. Effect of Bacillus amyloliquefaciens as a probiotic on growth performance parameters of Pitalah ducks. Int. J.Poult.Sci., 16 (4): 147-153.
Refbacks
- There are currently no refbacks.