Pengaruh Level Inokulum Jamur Tiram Putih Terhadap Kandungan Fraksi Serat Pelepah Nipah
Abstract
Pelapah nipah merupakan salah satu pakan alternatif yang belum dimanfaatkan secara luas oleh petani sebagai pakan ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan serat pelapah nipah yang difermentasi dengan jamur tiram putih. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah inokulum jamur tiram putih dengan 5 level yaitu 0g (tanpa inokulum), 5g, 10g, 15g, 20g/kg substrat. Variabel yang diteliti adalah kandungan serat detergent neutral (NDF), serat detergent asam (ADF), dan hemiselulosa pelepah nipah hasil fermentasi. Penelitian ini memberi gambaran yang berbeda nyata (P<0,05) kandungan detergent neutral (NDF), kandungan detergent asam (ADF), tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) kandungan hemiselulosa pelepah nipah yang difermentasi. Hasil Biofermentasi terbaik diperoleh pada jamur tiram putih 15g/kg substrat yaitu 78,40% untuk kandungan NDF 63,32% untuk ADF dan 15,08% untuk kandungan hemiselulosa.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Akpakpan, A.E., U.D. Akpabio, B.O., Ungsile, and U.M. Eduok. 2009. Influnence of cooking variables on the soda and soda-ethanol pulping of nypa fructicans petiole. Australian Journal of basic and Applied Sciences, 5(12): 1202-1208.
AOAC. 2000. Official Methods of Analysis. 12th Edition. Benjamin Franklin, Washington, D.C.
Baharuddin dan I. Taskirawati. 2009. Buku Ajar. Hasil Hutan Bukan Kayu. Fakultas Kehutanan. Universitas Hasanuddin, Makasar.
Chang, S.T. and Buswell, J.A. 1996. Mushroom nutriceuticals. World Journal of Microbiology and Biotechnology, 12: 473-476.
Datta, R. 1981. Acidogenic fermentation of lignocellulose-acid and conversion of components. Biotechnology and Bioengineering, 23(9): 2167-2170.
Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta. hal. 214.
Ghunu, S. dan Tarmizi, A.R. 2006. Perubahan Komponen Serat Rumput Kume (Sorghum plumosum Var. Timorense) Hasil Biokonversi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Akibat Kadar Air Substrat dan Dosis Inokulum yang Berbeda. Jurnal Ilmu Ternak, 6(2): 81-86.
Hadar, Y., Z. Kerem, and B. Gorodecki. 1993. Biodegradation of ligno cellulosic agricultural waste by Pleurotus ostreatus. Jurnal of Biotechnology 30(12): 133-139.
Haddadin, M.S., Y.O.L. Arabiyat, and B. Hattar. 2009. Biological conversion of olive into compost by using Trichoderma harzianum and Phenerochaete chrysosporium. Bioresour. Technol 100: 4773-4782.
Kerem, Z and Y. Hadar. 1993. Effect of manganase on lignin degradation by Pleurotus ostreatus during solid-state fermentation. Applied and Environmental Microbiology, 59(12): 4115-4120.
Suryadi., Ubaidillah, dan Farizaldi. 2020. Kecernaan Serat dan Fermentasi Kulit Buah dan Pelepah Nipah Menggunakan Mikro Organisme Lokal (MOL). Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan. Universitas Jambi, Jambi.
Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika. Suatu pendekatan biometrika. Alih bahasa, Bambang Sumantri. Edition 2. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Taherzadeh, M. J. 1999. “Ethanol from Lignocellulose: Physiological Effects of Inhibitors and Fermentation Stategies”, PhD Thesis. Chalmers University of Technology, Goteborg, Sweden.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.