Studi Bioakustik: Karakteristik Suara Kicau Burung Murai Batu Jantan Domestikasi
Abstract
Burung murai batu tergolong sebagai ternak potensial yang bersuara indah dan telah menjadi salah satu hewan kesayangan. Burung ini telah mulai diternakkan oleh penangkar di kota Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bioakustik karakteristik suara kicau murai batu domestikasi ex situ di Kota Bengkulu berupa jumlah, frekuensi dan durasi suara kicau. Sebanyak 14 ekor burung murai batu jantan peliharaan berumur dewasa (1 - 2 tahun) secara sengaja dijadikan sampel dan diamati selama 10 hari. Suara kicau setiap burung direkam dengan menggunakan alat perekam digital audio voice recorder pada 3 periode waktu pengamatan yaitu pagi (jam 06.00 - 08.00 WIB) siang (jam 12.00 – 14.00 WIB) dan sore (jam 16.00 – 18.00 WIB). Rekaman suara kicau burung dimasukkan ke dalam komputer menggunakan aplikasi Cool Edit Pro dan selanjutnya dikonversi ke dalam bentuk digital dengan format WAVE. Data numerik yang dihasilkan dianalisa untuk mendapatkan hasil berupa jumlah suara kicau, durasi suara kicau dan frekuensi suara kicau. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan diuji lanjut menggunakan uji Duncan Multiple Range Test. Hasil analisis data menunjukkan bahwa jumlah suara kicau dan durasi suara kicau burung murai batu jantan di Kota Bengkulu berdasarkan waktu pengamatan pada pagi, siang, dan sore hari terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Rerata jumlah suara kicau adalah 119,64 ± 13,48 kali/ekor (pagi); 80,29 ± 6,91 kali/ekor (siang) dan 112,79 ± 4,84 kali/ekor (sore). Rerata durasi adalah 3,73 ± 1,75 detik/suara kicau/ekor (pagi); 5,53 ± 1,35 detik/suara kicau/ekor (siang) dan 3,58 ± 1,56 detik/suara kicau/ekor (sore). Frekuensi suara kicau adalah 8,69 kali/ekor/10 menit. Dapat disimpulkan bahwa bioakustik suara suara kicau terbanyak terjadi di pagi hari dengan rerata durasi suara kicau terpanjang terjadi di siang hari.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Brata, B., Putranto, H.D., Setianto, J. dan Y. Yumiati. 2019. Deskripsi Manajemen Pemeliharaan Hewan Potensial Burung Murai Batu: Studi Kasus Di Kota Bengkulu. Di Dalam: Inovasi Pertanian Berbasis Sumberdaya Lokal Berorientasi Entrepreneurship. Prosiding Seminar Nasional Semirata BKS-PTN Wilayah Barat Bidang Ilmu Pertanian 2019. 27-29 Agustus 2019. Jambi. Fakultas Pertanian Universitas Jambi: 930-946.
Budiman, F., Nursyeha, A.M., Rivai, M dan Suwito. 2016. Pengenalan Suara Burung Menggunakan Mel Frequency Cepstrum Coefficient dan Jaringan Syaraf Tiruan Pada Sistem Pengusir Hama Burung. Jurnal Nasional Teknik Elektro 5(1): 64-72.
Ferdinando, H. 2010. Dasar-Dasar Sinyal Dan Sistem. Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Marler, P. dan A. J. Doupe. 2000. Singing In The Brain. Proc. Natl. Acad. Sci. USA, 97(7): 2965-2967.
Mua’rif, Z. 2012. Rahasia Penangkaran Burung Murai Batu. Lyli Publisher. Yogyakarta.
Putranto, H.D., Brata, B. and Y. Yumiati. 2021. Study on contour feathers growth of White-rumped Shama during fledgling phase. IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 788 012085.
Putranto, H. D., Brata, B. dan Y. Yumiati. 2019. Profil dan Populasi Pemelihara Murai Batu Di Kota Bengkulu. Di Dalam: Inovasi Pertanian Berbasis Sumberdaya Lokal Berorientasi Entrepreneurship. Prosiding Seminar Nasional Semirata BKS-PTN Wilayah Barat Bidang Ilmu Pertanian 2019. 27-29 Agustus 2019. Jambi. Fakultas Pertanian Universitas Jambi: 1225-1234.
Putranto, H. D., Okvianto, D. dan H. Prakoso. 2018. Studi reproduksi Burung Murai Batu (Copsychus malabaricus) Pada Penangkaran Lokal Di Kota Bengkulu. Jurnal
Sain Peternakan Indonesia, 13(2): 130-139.
Putranto, H. D., Soetrisno, E., Nurmeiliasari., Zueni, A. dan B. Gibson. 2009. Recognition of Seasonal Effect On Captive Sumatran Sambar Deer Reproductive Cyclicity And Sexual Behaviors. Biodiversitas, 11(4): 200-203.
Putranto, H.D., Kusuda, S., Ito, T., Terada, M., Inagaki, K and O.Doi. 2007. Reproductive Cyclicity Based On Fecal Steroid Hormones And Behaviors In Sumatran Tigers, Panthera tigris sumatrae. Japanese Journal of Zoo and Wildlife Medicine, 12(2): 111-115.
Rusfidra., Tumatra, Y.Y., Abbas, M.H, Heryandi, Y. dan Arlina, F. 2012. Identifikasi Marka Bioakustik Suara Kokok Ayam Kokok Balenggek di Kandang Agutalok, Kabupaten Solok. Jurnal Peternakan Indonesia, 14(1): 303-3-7.
Rusfidra. 2006. Pengembangan Riset Bio-Akustik Di Indonesia; Studi Pada Ayam
Kokok Balenggek, Pelung Dan Bekisar. Didalam: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengembangan MIPA di FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. 1 Agustus 2006. Yogyakarta.
Rusfidra. 2004. Karakterisasi Sifat-Sifat Fenotipik Sebagai Strategi Awal Konservasi Ayam Kokok Balenggek di Sumatera Barat. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Safitra, M.I., Putranto, H.D. dan B. Brata, 2022. Karakteristik Suara Kokok Ayam Burgo Jantan Kota Bengkulu. Jurnal Peternakan 19(1): 64-70.
Shimmura, T. dan T. Yoshimura. 2013. Circadian clock determines the timing of rooster crowing. Current Biology 23(6): 231-233.
Yumiati, Y., Muslim, A.S., Harahap, A.S dan H. D. Putranto. 2022. Analisis Keuntungan Usaha Penangkaran Burung Murai Batu (Copsychus malabaricus) Di Kota Bengkulu. Wahana Peternakan 6 (2): 124-134.
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.