Pengaruh Perbedaan Sumber Energi Pakan (Jagung dan Pollard) terhadap Respon Fisiologis Kelinci New Zealand White Betina
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengkaji respon fisiologis kelinci New Zealand White betina yang memperoleh pakan pelet dengan sumber energi yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2016 bertempat di Meteseh, Tembalang, Semarang. Materi yang digunakan adalah 18 ekor kelinci New Zealand White betina umur 4–5 bulan dengan rata-rata bobot badan 1,97 ± 0,32 kg (CV=16,65%). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Parameter yang diamati adalah respon fisiologis meliputi denyut nadi, frekuensi napas dan suhu rektal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan pelet dengan sumber energi pakan yang berbeda tidak berpengaruh terhadap respon fisiologis ternak. Respon fisiologis kelinci New Zealand White hasil penelitian dalam kondisi normal. Rata-rata denyut nadi, frekuensi napas dan suhu rektal kelinci New Zealand White berturut-turut 140 kali/menit, 80 kali/menit dan 38,17ᴼC. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan pemberian sumber energi pakan pada kelinci New Zealand White betina menghasilkan respon fisiologis yang sama dan dalam kisaran normal.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Agus, A dan R. Masanto. 2010. Beternak Kelinci Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.
Arrington, L.R. dan K.C. Kelley. 1976. Domestic Rabbit Biology and Production. The University Presses of Florida. Gainesville.
Blakely, J dan D.H Bade. 1994. Ilmu Peternakan. Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press. Yogjakarta. (Diterjemahkan Oleh: B. Srigandono)
Esmay, M.L. 1978. Principles of Animal Environment. Avi Publishing Company, Inc., Westport, Connecticut. p. 17-33.
Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press, Yogjakarta. (Diterjemahkan Oleh: B. Srigandono dan K. Praseno).
Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisis ke-2. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Hartadi, H. 1997. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Cetakan ke-2. UGM Press. Yogjakarta.
Kamal, A., Yamani, dan M. Hassan. 2010. Adaptability of Rabbit to the Hot Climate. http://resource.ciheam.org/ om/pdf/c.08/95605280. Diakses pada 3 Maret 2017 pukul 18.30 WIB.
Kaplan, H.M. 1979. The Rabbit, a Model for the Principles of Mammalian Physiology and Surgery. Academic Press. London.
Lubis, D.A. 1992. Ilmu Makanan Ternak. Cetakan II. PT Pembangunan, Jakarta.
Mardiono. 2016. Respon Fisiologis Sapi Madura Jantan yang Mendapat Level Pakan yang Berbeda. Universitas Diponegoro, Semarang (Skripsi Sarjana Peternakan).
Naiddin, A., M.N. Rokhmat, S. Dartosukarno, M. Arifin dan A. Purnomoadi. 2010. Respon fisiologis dan profil darah sapi Peranakan Ongole (PO) yang diberi pakan ampas teh dalam level yang berbeda. Dalam: L. H. Prasetyo, L Natalia, dan S. Iskandar (Editor). 2010. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor 3–4 Agustus 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Hal. 217–223.
Nuriyasa, I.M., N.G.K. Roni, E. Puspani, D.P.M.A. Candrawati, I.W. Wirawan dan A.W. Puger. 2014. Respons fisiologi kelinci lokal yang diberi ransum menggunakan ampas tahu yang disuplementasi ragi tape pada jenis kandang berbeda. Majalah Ilmiah Peternakan. 17 (2): 61–65.
Nursita, I.W., N. Cholis dan A. Kristianti. 2013. Status fisiologi dan pertambahan bobot badan kelinci jantan lokal lepas sapih pada perkandangan dengan bahan atap dan ketinggian kandang berbeda. Jurnal Ilmu Peternakan, 23 (1): 1 – 6.
Pamungkas, G.P.C., Kusmartono dan Hermanto. 2013. Pengaruh suplementasi biji jagung (Zea mays) terhadap jumlah konsumsi pakan, konversi pakan dan pertambahan bobot badan pada kambing Peranakan Boer. Program Studi Peternakan Universitas Brawijaya, Malang.
Rizqiani, A. 2011. Performa Kelinci Jantan Lokal Peranakan New Zealand White yang Diberi Pakan Silase atau Pellet Ransum Komplit. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. (Skripsi).
Suherman, D. dan B.P. Purwanto. 2015. Respon fisiologis sapi perah dara Fries Hollad yang diberi konsentrat dengan tingkat energi berbeda. Jurnal Sains Peternakan Indonesia. 10 (1): 13–21.
Susanti, S. dan E. Marhaeniyanto. 2007. Kecernaan, retensi nitrogen dan hubungannya dengan produksi susu pada sapi peranakan Friesian Holstein (PFH) yang diberi pakan pollard dan bekatul. Jurnal Protein. 15 (2): 141–147.
Tillman, A.D., S. Reksohadiprojdo, S. Prawirokusumo, H. Hartadi dan S. Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Edisi ke-6. Gadjah Mada University, Yogjakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.